Rabu, 12 September 2018

HERO NATION


JENDRAL ANUMERTA AHMAD YANI

     Ahmad Yani was born in Jenar, Purworejo 19th June 1922, his general education was just stuck in high school because Hindia Belanda government anouncement militia. He join military school on topography government at Malang and more intensive in Bogor. In Japan era he join Heiho education on Magelang and join Peta in Bogor.
    At the beginning of independence, he success disarm Japan in Magelang. After tentara keamanan rakyat (TKR) was made, he was served as a commander TKR in Purwokerto. His military carrier was growing rapidly. In Agresi Militer I, Netherland Armys was operate in pingit and successfull to hold Netherland Armys in that area.  
     As long as Agresi Militer II, he was served as commander Wehrkreise II covering Kedu defense area. After recognition Sovereignty, he was on duty for destroy Darul Islam/Tentara Islam Indonesia who was screw up on midle java. For that, he made new army called Banteng Raiders who was given special practice. After that, he withdrawn to land force Staff and schooled at command and general staff college in US.
     In 1958 on Sumatra and Nort Sulawesi appear rebellion called Permesta/PRRI. Colonel Ahmad Yani was promoted to commander and comman operation 17th August.
     With a short time, his army succsess dominate Padang, and Bukittinggi. Because his successfull mision, he promoted to important position on Land Force. As long as he hold the chief of staff at the Land Force, he was face up a lot attack from PKI. Land Forces was slandered cooperate with a foreign country to drop Sukarno from his position as president. With full of assertive he disagree PKI plan to make 5th Force consist of laborer and farmer. Because of that, he was being hostile by PKI.
     In early morning in 1 October1965, PKI kidnaped and kill him, his dead body was hidden in lubang buaya, after they found his body, they buried in Hero Funeral, Kalibata, Jakarta.  

FAKTA API ABADI YANG PATUT KAMU KETAHUI!


FAKTA API ABADI OBOR ASIAN GAMES 2018

     Halo! Jumpa lagi! Semoga kalian semua masih sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Amiin.
     Kali ini saya akan membahas tentang api abadi dalam obor asian games, kenapa sih api obor asian games disebut api abadi?
     Pada awalnya api ini diambil dari India tempat pertama kali Asian Games diselenggarakan dan api ini dijaga agar tidak padam lho sejak pertama kali dinyalakan sampai sekarang, didatang kan dari India sebagai wujud semangat yang terus menyala untuk menjaga kebersamaan dan persahabatan serta semangat untuk berprestasi. Tapi bukan itu saja yang menjadikan namanya api abadi.
     Api itu dibawa oleh Boeng 737 400 milik TNI AU dan api ini disimpan didalam tinder box agar tidak mati jika gasnya habis akan diisi ulang lagi, menurut staff gas ini bisa bertahan hingga 10 jam bahkan untuk berjaga-jaga mereka menaruh tinder bo cadangan lho!
     Dan bukan itu saja yang istimewa dari api abadi asian games ini, api ini dikawal oleh 5 pesawat tempur T-50 Golden Eagle, wah sangat istimewa sekali bukan?
     Setelah tiba di Indonesia, api abadi dari India ini disatukan dengan api abadi dari Mrapen, Grobongan. Api ini disatukan di Candi Prambanan, Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 2018. Api abadi Mrapen ini memang benar-benar api abadi lho! Api ini muncul karena fenomena gas alam yang mengakibatkan api ini tidak padam hingga sekarang walaupun tidak dijaga! Keren banget kan?
     Api ini juga digunakan untuk upacara Tri Suci Waisak serta pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) itulah mengapa api ini disebut api abadi.
     Dan api ini akan berkeliling ke kota-kota besar Indonesia diantaranya, Yogyakarta, Solo, Aceh Banjarmasin, Raja Ampat, Banyuwangi, Makassar, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Lampung, Serang, Bandung, Bogor serta berakhir di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
     Itulah fakta-fakta api abadi asian games, kita doakan ya semoga Asian Games 2018 berjalan lancar serta Indonesia menjadi juara umum!, Ammin.
Sampai Jumpa Lagi!

KENAPA SAYA MASUK 68?


KENAPA SAYA MASUK SMA 68?

    Halo! Nama saya Annisa, saya adalah siswi SMA 68 tahun ajaran 2018/2019. Saya masuk kesini melewati jalur prestasi, dimana jalur ini memiliki kouta yang sedikit hanya 5% dari total daya tampung, sangat sedikit bukan? Tapi Alhamdulillah dengan se izin-Nya, saya berhasil masuk.  
    Tadinya saya masih ragu memilih SMA ini, karena sekolah ini sekolah bagus dan pastinya tidak sedikit yang ingin mendaftar di SMA ini serta siswa-siswanya yang terkenal cerdas dan berkarakter membuat saya sempat ragu karena bagaimana pun saya harus mengimbangi mereka yang pintar dan rajin ini. Saya takut saya tidak bisa membagi waktu dan membuat jadwal latihan saya yang padat ini menjadi tidak terjadwal atau berantakan. Tetapi, dengan dukungan orang tua serta keluarga besar saya, saya meyakini mendaftar di hari kedua yaitu tanggal 22 Mei 2018.
    Pada saat saya melewati gerbang utama, saya langsung dihadapkan oleh papan wall climbing, dari situlah saya bertekad untuk bisa masuk SMA 68 saat berjalan dikoridor untuk menuju 12 IPS 3 (tempat pendaftaran berlangsung) saya melihat adanya vending machine. Itulah kedua alasan kenapa saya mempertahankan masuk SMA 68. SMA 68 memiliki 3 hal yang SMA 21 tidak miliki ; papan wall climbing, vending machine dan kouta PTN yang banyak.
    Saat saya memasuki ruang 12 IPS 3 saya disambut oleh bu Marlina dan pak Budi, dan langsung dipersilahkan duduk karena pada saat itu belum ada peserta lain yang mendaftar. Saya sempat ditanya pak Budi apakah saya sudah paham persyaratannya dan disuruh menyebutkan apa saja persyaratannya yang alhamdulillah sempat saya baca dan pahami. Setelah memilah milah berkas ternyata saya memenuhi persyaratannya (yang sebelumnya sudah saya duga) dan tinggal mengimput data, seketika ada beberapa guru yang datang dan menyambut saya. Saya merasa senang dan tepat dalam mendaftar di SMA 68. Saya dan pak Budi membuat perjanjian bahwa saya harus bisa menang juara 1 O2Sn tingkat nasional (yang saya semogakan agar tercapai)
     Sampai saat ini alhamdulillah saya masih bisa mengimbangi jadwal latihan dan kegiatan disekolah serta jam belajar saya, saya juga masih bisa bangun pagi karena terbiasa latihan pada jam 4 pagi. Saya juga merasa menjadi lebih rajin sholat serta lebih rajin belajar dari sebelumnya karena tidak ingin merasa tertinggal dan direndahkan karena memiliki nilai yang jelek. Saya juga merasakan pengaruh dari SMA 68 ini cukup besar bagi saya dan saya merasa berterima kasih dan tidak menyesal mendaftar di SMA 68 ini.
Sekian terima kasih, sampai jumpa lagi!